Managemen Proyek memiliki Prinsip-prinsip, yaitu
1. Planning
2. Organizing
3. Actualing
4. Controlling
1. Planning (Perencanaan)
Yaitu membuat rencana suatu kegiatan agar tercipta tujuan
tertentu.Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yg dilakukan dalam rangka
pekerjaan yang melibatkan penanggung jawab pelaksana dan pengawas.
Pada proses planning perlu
diketahui hal-hal sebagai berikut :
• Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
• Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
yang tersedia.
• Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan
yang
kongkrit.
• Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
dan sasaran.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Yaitu pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang,dipimpin oleh pimpinan kelompok
dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan
hubungan hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk
menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Dalam
proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
•
menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
•
membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
•
mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang
berada di dalam kordinasinya.
Dalam
fungsi
organizing, koordinasi
merupakan mekanisme hubungan
struktural maupun fungsional yang secara
konsisten harus dijalankan.
Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme
:
•
koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
•
koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
•
koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar
fungsi komando).
3. Actualing (Penggerakan)
Yaitu
menggerakkan orang yg tergabung dalam organisasi agar elakukan
kegiatan
yg telah ditetapkan di dalam planning.Disini dibutuhkan
kerjasama
untuk
menyukseskan managemen proyek sesuai tujuan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang dikemukakan
oleh George R. Terry, yaitu:
•Hargailah
seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya
di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
•Instruksi
yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan
mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari
pegawainya, hingga
dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
•Perlu
ada
pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan
dilaksanakan oleh pegawainya.
0 komentar:
Posting Komentar